Amankah Memberikan Seafood kepada Anak

Amankah Memberikan Seafood kepada Anak?

Sebagian orang tua kemungkinan masih tersedia yang enggan untuk beri tambahan seafood kepada anak mereka dikarenakan kuatir mampu membahayakan kesehatan, andaikan dikarenakan kadar merkuri di di dalam seafood atau adanya risiko alergi. Pertanyaannya, amankah beri tambahan seafood kepada anak?

Seafood adalah makanan yang berasal berasal dari laut. Jenisnya mampu meliputi ikan, kerang, tiram, udang, cumi, gurita, kepiting, dan lobster. Seafood merupakan tidak benar satu sumber nutrisi harian yang baik untuk memenuhi pedoman gizi seimbang.

Seafood Aman Diberikan kepada Anak

Sebenarnya makanan laut aman untuk dikonsumsi anak, Bun. Malahan, makanan jenis ini udah boleh diberikan kepada Si Kecil sejak ia berusia 6 bulan atau udah beroleh MPASI.

Selain aman, seafood terhitung punya kandungan banyak variasi nutrisi mutlak yang diperlukan oleh buah hati, seperti protein, lemak, omega-3, vitamin B, vitamin D, kalsium, selenium, magnesium, zat besi, dan zinc.

Mengingat nutrisinya yang memadai lengkap, mengkonsumsi seafood mampu beri tambahan manfaat luar biasa untuk kesegaran Si Kecil, lho, di antaranya:

  • Mendukung kesegaran otak dan tumbuh kembang
  • Meningkatkan kecerdasan
  • Meningkatkan kekuatan tahan tubuh
  • Memelihara kesegaran jantung
  • Mendukung manfaat otot dan saraf
  • Menjaga kesegaran dan manfaat mata

Amankah Memberikan Seafood kepada Anak

Tips Memberikan Seafood kepada Anak

Walau aman dan boleh diberikan kepada anak, lebih dari satu jenis makanan laut punya kandungan merkuri yang beresiko untuk kesehatannya. Merkuri merupakan logam beracun yang mampu menyebabkan kerusakan saraf, otak, dan berbagai manfaat organ tubuh.

Oleh dikarenakan itu, Bunda sebaiknya halangi bantuan seafood yang banyak punya kandungan merkuri, seperti ikan hiu, ikan todak (swordfish), atau ikan marlin.

Namun, jenis seafood lain yang kadar merkurinya lebih sedikit, seperti kerang, udang, ikan nila, tiram, ikan sarden, dan ikan salmon, memadai aman dan boleh diberikan kepada anak di dalam porsi yang sesuai.

Agar manfaat makanan laut mampu diperoleh secara optimal, tersedia lebih dari satu tips aman di dalam menyimpan dan produksi seafood yang kudu Bunda terapkan, antara lain:

  • Pilih seafood yang punya kandungan sedikit merkuri.
  • Pastikan Bunda tetap memilih seafood yang segar dan tidak berbau busuk atau berubah warna.
  • Simpan seafood di di dalam kotak makan kedap udara dan taruh ke kulkas atau freezer, andaikan Bunda belum idamkan memasak seafood segera setelah membelinya.
  • Cuci tangan sebelum akan dan setelah memegang
  • Gunakan talenan dan pisah terpisah untuk produksi seafood atau daging dan makanan lain, seperti buah dan sayur. Hal ini guna menahan terjadinya kontaminasi bakteri berasal dari seafood atau daging pada buah dan sayur yang berisiko mengundang keracunan makanan pada anak.
  • Jangan berikan Si Kecil kerang yang tidak terbuka meskipun udah matang. Kerang selanjutnya kemungkinan udah tidak segar dan kurang aman untuk dimakan.
  • Olah seafood bersama dengan langkah dikukus atau dipanggang guna merawat kadar nutrisinya. Batasi pengolahan seafood bersama dengan langkah digoreng dikarenakan mampu menambah kuantitas kalori dan minyak.
  • Batasi bantuan garam atau micin (MSG) berlebihan pada seafood.

Saat beri tambahan seafood kepada Si Kecil, pastikan makanan selanjutnya udah Bunda olah sampai masak sepenuhnya. Bunda terhitung disarankan untuk melengkapi seafood bersama dengan makanan bergizi lain, seperti sayuran, buah, dan kacang-kacangan, sehingga asupan nutrisi yang diperoleh Si Kecil mampu lebih lengkap.

Setelah menyadari Info di atas, Bunda tidak kudu ragu ulang untuk beri tambahan seafood kepada anak, ya. Selain kaya gizi, makanan laut terhitung memiliki rasa yang nikmat, yang tentunya disukai oleh anak. Jika Si Kecil tidak puas seafood, Bunda mampu mencoba mengolahnya bersama dengan langkah yang lebih kreatif.

Kendati bernutrisi, lebih dari satu anak mampu mengalami reaksi alergi pada seafood, Bun. Risiko Si Kecil untuk mengalami alergi bakal lebih tinggi jika Bunda atau Ayah terhitung memiliki riwayat alergi pada seafood.

Bila Si Kecil mengalami gejala alergi setelah makan seafood, seperti kulit gatal dan berbentol, sakit perut, diare, muntah, sesak napas, atau bengkak-bengkak di wajah, bibir, atau tenggorokannya, segera hentikan bantuan seafood dan bawa ia ke dokter untuk beroleh penanganan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *